disini, daun-daun banyak yang sudah mati. dulunya mereka hidup, tapi tidak terlihat hidup. mereka hanya bergoyang-goyang karena angin. mungkin menari, tapi angin tidak memainkan musik, begitupun hujan dan awan. awan menurunkan air dengan biramanya sendiri bukan berarti menghasilkan musik. nadanya bisa tidak beraturan. untuk yang berjiwa seni seperti kodok, bisa saja disebut lagu. kali ini musim hujan agak dilema. kadang beraksi, kadang juga hanya berdiam, bahkan tidak jarang dia beraksi lalu berdiam dalam spasi yang tidak panjang. karenanya, cuaca jadi sakit. dia panas dingin. tidak ada dokter untuk cuaca. sakitnya pun menyebar pada manusia dan sejenisnya yang bernafas. kulit adalah kekasih cuaca, dia sangat mengerti akan cuaca. namun, kini cuaca memberikan harapan palsu untuk kulit. sudahlah, kulit juga punya atasannya sendiri. dia tidak perlu menjadi gila dan depresi oleh kepalsuan. ada kepastian dari atasannya yang selalu mempercayainya. atasannya pun ada pada bagian atas manusia. atasannya adalah raksasa kecil. fisiknya kecil tapi kapasitasnya besar, artinya dia hebat. tanpa dia manusia dan spesiesnya tidak dapat hidup. tapi bukan cuma atasan kulit saja yang bisa mematikan manusia dan spesiesnya. jantung pun juga demikian. dia punya pelindung yang hebat pula. kuat dan bijaksana. bijaksana, sebab walau jumlahnya tak tepat dia bekerja dengan keras. dia kekurangan satu bagian. yaitu, manusia yang lainnya. atasan dan jantung selalu mencari bagian itu. hingga akhir hayatnya. seperti pahlawan yang berjuang demi kemerdekaan nafsu. nafsu yang tidak dimiliki malaikat sekalipun. usahlah, malaikat tidak peduli. dia pun tak cemburu sedikitpun. tapi, apa manusia masih bisa merasa lebih dari malaikat? apa malaikat memikirkan daun yang jatuh dari pohonnya lalu menuliskannya dalam cerita? apa malaikat juga selalu ingin tahu ketika melihat sebuah fenomena terjadi, lalu bertanya, "mengapa bisa?"? manusia adalah makhluk sempurna Tuhan yang penuh kekurangan. kekurangan atas kelebihannya. merasa perlu diluar wewenangnya. merasa bisa padahal lemah. merasa cinta padahal benci. manusia bodoh dengan kecerdasannya. manusia tidak tahu pada pengetahuannya karena manusia lupa ingatannya.
manusia bertanya lalu manusia menjawab. manusia dan spesiesnya tak lebih makhluk yang hidup untuk mati. yang mati untuk hidup kembali.
manusia berbeda dengan daun, angin, hujan, cuaca, sakit, dan hidup. tapi, untuk manusia mereka diciptakan. lalu, nikmat Tuhanmu yang mana lagi yang kau dustakan?
Laman
Kamis, 27 Desember 2012
random
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar