Laman

Minggu, 09 Desember 2012

apa kata orang?

lalu sekejap tangan ini terhenti tanpa perintah. bukan dari otakku tapi perasaanku, yang terdoktrin oleh mulut orang-orang yang gelap matanya. atau orang-orang yang sedang disinari cahaya terang hingga tidak mendapati dirinya saat berhadapan dengan bayangan mereka sendiri.
aku salah. itu yang terkirim ke otakku kini. persepsi. orang lain yang memiliki persepsi bahwa aku salah, mengirimiku kesalahan ini. seperti sebuah rumah yang telah kubangun ditanahratakan dan ditindih dengan bangunan baru. tapi aku tidak memerlukannya. lantas bangunan itu hanya memenuhi lahanku saja. apa gunanya?
lantas kakiku berhenti melangkah ke depan. masih perintah perasaanku yang teracuni. aku tidak melangkah bukan tanpa tujuan. seribu keinginanku sudah bisa dibukukan jika perlu. dan akan menjadi sebuah buku yang tebal dan berat. hanya saja, kakiku sulit kuangkat lagi. tenagaku berkurang. lututku sakit seperti telah terbentur benda tumpul tapi tak terlihat. pernyataan orang-orang ini melemahkanku. hingga aku menjadi tukang tidur dalam bangunku.
orang-orang ini adalah mereka.
mereka kusebut orang karena mereka seperti hidup. mereka layaknya memiliki hak untuk sewenang-wenang sekaligus kewajiban untuk menjatuhkanku.
orang-orang ini hidup dalam diriku dan mungkin mati jika aku mati. atau mereka tetap hidup dalam diri orang lain. atau barangkali dulu mereka hidup di orang lain dan kini berpindah padaku.
orang-orang ini entah disebut apa. mereka yang menghentikan aku ketika hendak memakai hak orang lain. mereka yang menghentikanku ketika hendak meninggalkan kewajibanku.
mereka yang menghentikanku berpikir untuk berhenti menghentikan langkah menuju cita-citaku.
mereka yang menghentikan dan menjatuhkanku lalu membangkitkanku kembali.
hm, lebih mudah jika kusebut kata orang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar