"kok bisa, ya? aku tidak mau seperti mereka." itu yang ada dalam benakku ketika melihat saudara-saudaraku hanya tiduran ketika waktu shalat masuk. bahkan setelah disuruh shalat oleh orang tuaku. saat itu aku masih SMA. dimana di sekolahku ada mushollah yang tidak pernah kosong ketika waktu shalat masuk. ontime dan berjamaah. indah.
sekarang yang ada di kepalaku, di masa kuliah yang penuh kegiatan berorganisasi, "aku adalah apa yang tidak aku inginkan dulu. kok bisa, ya?"
lantas di dalam ruku', aku merenung. "Tuhan membiarkanku menjauh." padahal doaku selalu sama, "bawalah kami ke jalanMu yang lurus dan jauhkanlah kami dari siksa api nerakaMu." kemudian hilang dihanyutkan nyiur.
aku tersadar dalam sujud, "doaku tidak pernah tidak didengar, Ia Maha Mendengar. doaku pasti terkabul. Ia tidak membiarkanku menjauh." ada ingatan yang terselip. sehari sebelumnya ada twit yang kubaca, sebuah kutipan Bung Karno yang mungkin diserap dari surah Ar-Ra'd ayat 11, "Tuhan tidak akan mengubah nasib suatu bangsa sebelum bangsa itu yang mengubah nasibnya sendiri." dalam lupa pun aku diingatkanNya. mestinya jelas itu pertanda. hatiku hanya kurang jeli. menjauh dari "Iqra!". sekali lagi tak acuh pada lirik "lihat segalanya lebih dekat.." kemudian hanya tidur dan meninggalkan shalat Isya yang entah sudah berapa lama aku tinggalkan.
Laman
Rabu, 27 Agustus 2014
Pada Shalat Isya
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar