setiap tawa adalah anak kebencian
setiap tangis melahirkan senyuman dan kembali menangis
setiap perilaku digerakkan kemalasan
setiap tindakan menghasilkan kesia-siaan
setiap langkah memandu kemaksiatan
setiap tapak terjejak lalu rusak
setiap suara adalah godaan
setiap kata adalah kebohongan
setiap rasa adalah manis yang sesat dan sesaat
setiap pemandangan tak layak menemani setiap tatapan tak ber-awak
setiap sudut pandang berbeda, dibuang dan tak dipandang
setiap doa hanya lalu lalang
setiap ingin adalah bukan kebutuhan
setiap sesal adalah jurang perjuangan
setiap semangat adalah api korek yang mati setelah rokok terbakar
setiap kenikmatan adalah setiap hisapan rokok
setiap syukur tak terucap atau terucap karena lupa untuk kembali tak mengingat
setiap harapan dalam mimpi, dalam nyata, dalam kepastian, dalam keraguan, dalam api korek yang sebentar adalah sekedar harapan masa depan, tertinggal selamanya di kepala untuk tertanam dan tumbuh sebagai penyesalan
setiap membenci yang mencintai
setiap mencintai walau sulit dicintai
setiap raga tersakiti dan batin menangis
setiap nafas
setiap dentuman jantung
setiap aliran darah
setiap kasih sayang bersama setiap pukulan kemungkaran
setiap keadilan yang disangkal
setiap keegoisan
dan setiap waktu aku bertanya,
"dimana aku? apa kau melihatku?"
di setiap mata ini terbuka.
Laman
Rabu, 16 Januari 2013
aku merenung, aku bercermin
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar