sekarang aku baru sadar kalau apa yang kita butuhkan itu selalu ada untuk kita. bukan apa yang kita inginkan. aku sudah dapat banyak itu, seiring umurku bertambah itu yang membuatku lemah, jauh tertinggal. karena yang kuinginkan hanyalah menjadikan diriku baik-baik saja, setidaknya tidak mengalami banyak penyesalan atau tergores luka. namun sayangnya, apa yang kuinginkan lebih mudah kudapatkan juga begitu pun sebaliknya, mereka cepat pergi. hingga akhirnya, aku tidak memiliki apa-apa.
aku sedang mencari. terkadang aku tertidur dalam bangun, lalu apa yang kucari kembali bersatu dalam khayal dan itu semakin membutakan aku. menjadikan aku bagai buaya yang memakan tangan majikannya karena tidak sabar untuk melahap seekor ikan. yang kucari adalah pengedalian diri. terutama nafsu. entah mengapa aku sangat menyukai ludahku sendiri, hingga begitu menikmatinya. aku berada di hari ini dan tak pernah berjalan menuju esok.
kemarin adalah tujuanku, andai berkat itu aku tidak akan menjadi tua. mungkin sebaiknya aku tidak pernah dilahirkan. ah! apa yang kukatakan. ini adalah kesalahan, semua orang melakukan itu. kesalahan terbesarku adalah tidak memperbaiki kesalahanku sendiri dan menjauhinya. itulah disaat aku benar-benar mengganti tanggal dalam catatanku dan mengatakan, 'aku telah dewasa'.
lalu, aku mencari seseorang. seorang perempuan. kusebut saja dia 'malaikat'. karena aku berharap, dia bisa mengubahku, setidaknya menjadi motivasiku untuk terbangun dalam bangun dan menjadikan hari ini, esok. 'keajaiban'. kalian menyebutnya 'wajar'. sekarang, disaat hatiku gelap gulita, kau muncul seperti sebuah lilin yang baru kembali dinyalakan setelah dimatikan saat hatiku dulu benderang. aku tahu pasti apa yang aku butuhkan, walau aku belum tahu kamu dengan pasti. tapi, jika memang kau yang kubutuhkan, aku tidak ingin menjadikan kamu sekedar inginku. saat ini aku menulis namamu untuk esok. agar, kelak saat aku terbangun. keajaiban itu datang dan kau ada bersamaku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar