Mata si tejo terus melirik kesana kemari. Bola matanya seakan ingin keluar, kadang melihat ke sampah dan kadang melihat ke jalan. Lalu tak lama mulutnya terbuka lebar, liurnya menetes sangat banyak keluar dari dalam bibirnya yang menganga.
Ia melihat seorang kakek tua yang baru saja turun dari motor 4tak nya dan berniat membuang sampahnya. Setelah melihat kakek itu semakin dekat dengan tempat sampah, tejo dengan cepat berlari meninggalkan garukan dan keranjangnya menuju motor si kakek tadi. Ia menaiki motor tersebut dan membawa kabur motor si kakek. Sedang si kakek yang baru saja melepas kantung sampahnya hanya mangap melihat motornya dicuri dan menjauh darinya begitu cepat. Si kakek pingsan. Orang-orang yang ada di sekitarnya malah menjauh dan segera kembali ke kendaraan mereka. Takut dituduh tersangka pembunuhan dan takut kendaraan mereka ikut lenyap.
Teriakan “pencuri” tidak terdengar sepatah pun.. setelah malam tiba bau mayat sang kakek meluas ke berbagai pelosok. Bau si kakek memancing perhatian warga di sekitar. Mayatnya pun ditemukan oleh seorang tukang becak yang sering mangkal di daerah sekitar. Ambulans datang, dan tak lama polisi juga datang. Polisi memeriksa tkp dan sekitarnya. Memeriksa kediaman tejo. Dari pemeriksaan polisi, ditemukan beberapa barang yang akan ditahan. Salah satunya adalah kertas selebaran milik tejo, yang isinya..
“RENCANA BESAR TEJO
gue punya target. Dia kakek tua yang sudah nggak bisa jalan dengan baik, lamban banget. Setiap pagi hari, dia buang sampah di tempat ini. Ke sini dia pake motor matic dan juga motor 4 tak nya. Jadwalnya sudah gue hapal. Kalo sampahnya banyak dia pake matic, sampah bisa bertumpuk dirumah pada saat hari sabtu dan minggu..jadi dia pake motor 4 tak saat hari selasa hingga sabtu. Gue perhatikan saat si kakek pake matic dia cabut kunci motornya karena kalo standard motor diturunkan, mesin motor akan mati. Sedangkan saat si kakek pake motor 4 tak nya dia nggak cabut kuncinya, jadi gue bisa curi motornya dengan mudah. Tinggal nentuin harinya. Sabtu, saat orang-orang kantoran pada libur, jalanan pagi nggak akan ramai jadi gue bisa ngebut dengan santai *ah, gue mesti kursus naek motor dulu sama bang joko* menikmati motor si kakek lemah… hahahaha.
Gue harap„ pemulung nggak selamanya melekat ama gue..amin”
END
Tidak ada komentar:
Posting Komentar