Laman

Jumat, 10 Agustus 2012

ada jalan lain



ada apa dengan perasaanmu? begitu takut. seperti kau berada didalam kotak lift bersama bom yg siap meledak. kau ingin cepat-cepat lift itu terbuka lalu berlari sejauh mungkin. berlari tanpa memikirkan hasil ledakan yg akan muncul. mungkin akan ada kobaran api seperti ular yg menerkammu dari belakang. mengejarmu seperti cheetah memburu mangsanya. lalu saat tertangkap, badanmu akan dikoyak-koyaknya dari belakang. panasnya merasuk cepat hingga ke tulang-tulang.
atau mungkin akan ada guncangan keras yg menghancurkan tempat itu. atapnya runtuh dan menjatuhimu. tepat diatas kepalamu. menghancurkanmu hingga berkeping-keping. seperti pecahan gelas kaca yg dihantam dengan pemukul bisbol.
lalu kenapa kau berpikir untuk berlari sejauh mungkin jika pada akhirnya, hasilnya akan sama saja? mati.
apa kau pernah berpikir untuk cukup menghindar saja? berada di samping kotak lift itu mungkin? kau tidak akan terkena kobaran apinya, karena kau tidak berada pada lurusan lubang kotak lift. runtuhannya? disamping lift, tepat ada tangga darurat. ingat? masuklah kesana, kau akan selamat.
kau terlalu panik dengan keadaan terburuk yg akan terjadi sampai menciutkan keberanianmu. itu bisa melumpuhkan akal sehatmu, kawan. kau sama saja sekarat. dan kau bisa ‘mati’ jika salah langkah.
tenanglah. sudah sewajarnya apa yang Ia inginkan itulah yg terjadi. jika gagal di satu urusan, maka jadilah manusia cerdas untuk mencapai keberhasilan di urusan yg lain. seperti menghindari ledakan bom pada kotak lift. bertahanlah!
lain halnya jika Ia ingin, pintu lift tidak terbuka saat bom itu meledak. terima saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar