Laman

Minggu, 26 Oktober 2014

aku cuma ingin menjadi satu-satunya

setiap hari kuayunkan tangan menyeret keringat dari dahiku.
kurakit "perubahan" untuk sepenggal "sembarangan".
setiap waktu kualihkan dia menjadi yang pertama.
kuberi perhatian untuk sekedar penantian.

lantas luka di siku, pinggang atau di atas pinggang ini tak ada apa-apanya dibandingkan menelan "jelek" bulat-bulat. atau menjadi terlupakan karna pengalihan.

ketahuilah, ketika ada atau tidak adanya aku sama saja. itulah saat tepat untukku pergi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar