aku tak punya tujuan selain niat yang terkurung atau urung untuk berburu
aku buta masa depan selain mimpi yang bergantung pada tujuan pada jala naifnya sang gurita penyesalan
banyak kesalahan digenggamnya, ditelannya kemudian dilontarkannya untuk melengket pada dirinya kembali
aku api yang membakar lingkaran tempat setan-setan berbaris
aku menyulut rindu yang dibenci setan yang memelukku
hangat tujuanku tak sehangat pelukannya
jadi lebih baik aku terbakar bersamanya dan berputar-putar dengan riang
aku membeku
dan mereka menyebut aku dingin
senangnya
mereka akhirnya tahu sebagaimana diriku ada
aku berayun-ayun mencari ranting berikutnya
dan tentakel sang gurita selalu setia memberikan jalan
aku terkubur
gelap seperti di saat aku tertidur
kadang aku berharap tak ingin bangun
tapi masih ada rindu yang selalu kupertengkarkan dengan sahabatku
aku ingin teman baru
kuputuskan itu ketika keluar dari lubang tentakel
tapi mereka tertawa
putaran mereka semakin kencang
aku terpesona, terhisap seperti isapan jempol
aku bahagia
Tuanku tau aku tersesat
dan itu menyedihkan
aku tak punya kuda untuk kebut-kebutan
Tuanku memberiku anjing yang bahkan tak bisa kutunggangi.
lalu menyerah.
lalu terjerambah.
dan tertawa..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar