Laman

Selasa, 14 Januari 2014

cuma aku yang tahu

aku tak punya tujuan selain niat yang terkurung atau urung untuk berburu

aku buta masa depan selain mimpi yang bergantung pada tujuan pada jala naifnya sang gurita penyesalan

banyak kesalahan digenggamnya, ditelannya kemudian dilontarkannya untuk melengket pada dirinya kembali

aku api yang membakar lingkaran tempat setan-setan berbaris

aku menyulut rindu yang dibenci setan yang memelukku

hangat tujuanku tak sehangat pelukannya
jadi lebih baik aku terbakar bersamanya dan berputar-putar dengan riang

aku membeku
dan mereka menyebut aku dingin

senangnya
mereka akhirnya tahu sebagaimana diriku ada

aku berayun-ayun mencari ranting berikutnya
dan tentakel sang gurita selalu setia memberikan jalan

aku terkubur
gelap seperti di saat aku tertidur
kadang aku berharap tak ingin bangun

tapi masih ada rindu yang selalu kupertengkarkan dengan sahabatku

aku ingin teman baru
kuputuskan itu ketika keluar dari lubang tentakel
tapi mereka tertawa
putaran mereka semakin kencang
aku terpesona, terhisap seperti isapan jempol

aku bahagia
Tuanku tau aku tersesat
dan itu menyedihkan
aku tak punya kuda untuk kebut-kebutan

Tuanku memberiku anjing yang bahkan tak bisa kutunggangi.
lalu menyerah.
lalu terjerambah.
dan tertawa..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar