aku sangat benci aku yang bisa-bisanya menangis, menghadap tembok, menerawang aku dan dia dan meluapkan kesedihan atas perbuatan-perbuatan yang kusesali
aku sangat benci dia yang menyebabkan kesedihan ini
aku sangat benci aku yang tidak bisa melupakan dia
aku sangat benci dia yang dengan mudah menaikturunkan emosiku, seakan-akan begitu mengenal aku yang begitu ingin tidak mengenalnya lagi
aku sangat benci aku yang terus menyalahkan diri sendiri walaupun dia sendiri telah mengatakan bahwa itu salahnya juga
aku sangat benci dengan kebencian yang datang dari dan kepadaku karena kebencian yang telah kubuat.
Laman
Senin, 25 Maret 2013
benci
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar