aku menanyaimu tentang Tuhan

jika Tuhan menciptakan cinta, apakah boleh kubagikan untukmu?
jika Tuhan menciptakan rasa peduli, apakah boleh kuberikan sedikit kepadamu?
setidaknya sesuai dengan yang kau butuhkan.
jika Tuhan menciptakan udara, apakah salah jika aku menghirupnya untuk dapat bersamamu?
jika Tuhan menciptakan nafsu, apakah boleh kulampiaskan sepenuhnya terhadapmu?
jika Tuhan menciptakan kamu, apakah boleh aku meminta kepada Tuhan agar kamu bisa ada untukku dan menjawab semua tanyaku?
dan.. jika Tuhan menjawab itu, aku berharap kamu ada disampingku sepanjang Ia menghendakinya.

menulis kamu

sekarang aku baru sadar kalau apa yang kita butuhkan itu selalu ada untuk kita. bukan apa yang kita inginkan. aku sudah dapat banyak itu, seiring umurku bertambah itu yang membuatku lemah, jauh tertinggal. karena yang kuinginkan hanyalah menjadikan diriku baik-baik saja, setidaknya tidak mengalami banyak penyesalan atau tergores luka. namun sayangnya, apa yang kuinginkan lebih mudah kudapatkan juga begitu pun sebaliknya, mereka cepat pergi. hingga akhirnya, aku tidak memiliki apa-apa.

aku sedang mencari. terkadang aku tertidur dalam bangun, lalu apa yang kucari kembali bersatu dalam khayal dan itu semakin membutakan aku. menjadikan aku bagai buaya yang memakan tangan majikannya karena tidak sabar untuk melahap seekor ikan. yang kucari adalah pengedalian diri. terutama nafsu. entah mengapa aku sangat menyukai ludahku sendiri, hingga begitu menikmatinya. aku berada di hari ini dan tak pernah berjalan menuju esok.